Hey abdul rizki, kali ini ceritaku tentang kamu.
Laki laki muda dengan pemikiran panjang untuk masa depan.
Awalnya aku tidak yakin denganmu, mana mungkin aku yang biasanya keras kepala bisa terima kamu yang begitu penyabar, mana mungkin aku yang biasanya selalu ingin dimengerti bisa terima kamu yang harus ku mengerti.
Aku tak pernah membayangkan sejauh ini, anak manja seperti kamu bisa meyakinkan sebegitu kuat untuk tetap bertahan sekalipun banyak sekali yang tidak sesuai harapan.
Kau pernah bilang 'kau tak pernah menjanjikan kita bersatu' dan kau pun juga bilang 'ketika nanti ada yang lain selain kamu, untuk datang memaui ku. Silahkan saja' sayangnya rasa ku lebih besar dari sekedar meninggalkan.
Aku ingin menikmati fase jatuh bangunmu.
Aku ingin menjadi wanita pertama yang kau lihat ketika ingin tidur dan bangunmu.
Aku ingin menjadi tempat kau berbagi tentang bagaimana pekerjaanmu dihari itu.
Aku ingin menjadi wanita yang selalu siap menunggumu pulang dan mengantarkanmu pergi.
Dan yang paling utama aku ingin kamu yang berada di saf depan ku untuk berterimakasih padaNya.
Mungkin terlalu naif dan tak mudah untuk dijalankan. Fase itu masih panjang, karna semua baru dimulai. Semoga yang diingin inginkan bukan sekedar diangan angankan.
Dari aku, yang bukan "pacarmu".