Menjadi Tamu Undangan

Hey masa lalu, perubahan banyak terjadi.
Kau mungkin sudah bahagia bersama dia yang kau pilih.
Maafkan kali ini pembahasanku kembali berarah untukmu.
Aku hanya ingin memberimu sedikit cerita yang membahagiakan.

Minggu lalu aku kembali ke Kota kita, aku kembali mengenangmu.
Semua titik dikota itu selalu ada kamu, tapi tenang kali ini rasanya biasa saja.
Seperti tidak sesakit dulu. Mungkin karena aku sudah bisa menerima kenyataan.
Padahal aku melewati semua tempat kita dulu, dan membeli apa yang menjadi kesukaanmu.
Kau tahu? rasaku untukmu sudah mati, bahkan pun nantinya jika kita dipertemukan kembali dengan sengaja ataupun tidak.

Bay The Way, kamu apakabar? Wanitamu baik - baik saja?
Semoga kalian selalu diberikan kebaikan ya.
Oh iya, saat ini hidupku sudah lebih baik. Dan aku menjadi lebih tahu bahwa semua yang terjadi diantara kita membawaku berada di titik ini.
Setidaknya saat ini hidupku menjadi lebih tenang.
Tidak ada lagi amarah dan emosi ketika ada kecewa.

Terimakasih masa lalu, cerita membahagiakanku ku tutup dengan kabar, aku sudah bersama orang yang mampu mengajarkanku cara mengatasi kecewa tanpa emosi dan amarah.
Nanti ketika hari bahagiaku bersamanya tiba bolehkan aku mengundang kamu dan pasanganmu untuk menyaksikan kebahagiaan orang yang pernah kalian sakiti? oke.
Hadir di pernikahanku ya, menjadi tamu undangan.